Lampung Utara: Yayasan Gempita Global Mandiri resmi meluncurkan Dapur Makanan Bergizi Gratis Nasury Berjaya, sebuah program sosial untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui. Program ini dipandang sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting sekaligus memperkuat kualitas sumber daya manusia di Lampung Utara.
Ketua Yayasan, Aris Nugroho, yang juga mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), menjelaskan program tersebut tidak hanya menyasar pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong roda perekonomian daerah.
“Program makan bergizi gratis ini diharapkan mampu menurunkan angka stunting, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memberi dampak positif pada perekonomian lokal,” ungkap Aris, Senin (18/8/2025).
Menurutnya, pelaksanaan dapur bergizi akan melibatkan UMKM, petani, peternak, dan nelayan setempat. Dengan begitu, hasil pertanian dan peternakan masyarakat dapat terserap sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Sementara itu, pemilik yayasan, Sherly, menegaskan pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan empat sekolah, yakni SMAN 3, SMAN 4, MIN 1, dan MIN 7. Total sebanyak 3.600 siswa akan menjadi penerima manfaat program.
“Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi layak setiap hari. Dengan gizi baik, mereka bisa belajar lebih fokus, sehat, dan berkembang optimal. Inilah wujud nyata kepedulian kami untuk masa depan generasi Lampung Utara,” ujar Sherly.
Program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menekan angka stunting dan meningkatkan partisipasi sekolah. Dengan dukungan gizi memadai, anak-anak diharapkan dapat tumbuh sehat sekaligus menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Lampung Utara, William Mamora, mengingatkan pentingnya menjaga kualitas layanan, terutama terkait kebersihan, mutu bahan baku, dan prosedur pengolahan.
“Keamanan pangan harus menjadi prioritas agar program ini benar-benar memberi manfaat dan terhindar dari risiko seperti keracunan makanan,” tegasnya. (Ayi)