Gubernur Lampung Buka Pekan Pendidikan Wartawan: “Bukan yang Kuat yang Bertahan, Tapi yang Pandai Beradaptasi”

BANDAR LAMPUNG : Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal membuka secara resmi kegiatan Pekan Pendidikan Wartawan Lampung bertema “Uji Integritas Wartawan di Tengah Arus Kecerdasan Buatan (AI)” yang berlangsung pada 17–21 November 2025 di Aula Lantai III Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Kantor PWI Lampung.

Dalam kesempatan itu, Gubernur menegaskan peran strategis media dalam pembangunan daerah. Menurutnya, media memiliki kontribusi penting untuk membangun citra positif Lampung dalam menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Media arus utama dan tetap menjadi rujukan masyarakat dalam mencari kebenaran informasi. Orang masih mencari media karena dianggap sebagai sumber terpercaya di tengah banyaknya hoaks di media sosial,” ujarnya.

“Saya yakin kualitas tulisan dan profesionalitas wartawan Lampung mampu bersaing dengan tetap menjaga integritas,” ujarnya.

 

Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, menyoroti tantangan besar yang dihadapi profesi wartawan di era kecerdasan buatan. Menurutnya, AI belum memiliki kemampuan emosional maupun ketepatan verifikasi informasi. Pntingnya kemampuan adaptasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi

“Bukan yang Kuat yang Bertahan, Tapi yang Pandai Beradaptasi” ujarnya

“AI tidak memiliki emosional, dan AI tidak dapat memverifikasi. Tugas wartawanlah untuk melakukannya,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa AI masih bias dalam membedakan fakta, opini, maupun fiksi, sehingga akurasi informasi tetap berada di tangan wartawan.

Ketua PWI Pusat, Akhmad Munir, menekankan pentingnya peningkatan pendidikan wartawan demi menjaga integritas, profesionalisme, dan marwah profesi. Ia juga membeberkan dampak disrupsi digital yang membuat banyak perusahaan media kesulitan bertahan.

Munir menyebut 60 persen potensi pendapatan iklan kini dikuasai platform media sosial seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan Facebook. Sementara itu, hanya sekitar 40 persen pendapatan iklan yang tersisa untuk kurang lebih 350 ribu media online dan 10 ribu media lainnya di Indonesia.

“Perlu campur tangan pemerintah untuk memberi perlindungan pada pers agar dapat bertahan di tengah disrupsi media dan perkembangan teknologi,” tegas Munir.

Dengan berlangsungnya Pekan Pendidikan Wartawan ini, pemerintah daerah dan PWI berharap kualitas jurnalisme di Lampung semakin meningkat dan mampu menjawab tantangan zaman, terutama di era AI. (Ipul/Ayi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *