Diklat Jurnalistik PWI Lampung, Peserta Merasa Dapat Ilmu Baru dan Wawasan yang Lebih Luas

Lampung Utara : Menjadi jurnalis memang tidak mudah karena membutuhkan perpaduan antara kemampuan profesional, mental yang kuat, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Jurnalis dituntut menguasai keterampilan menulis, komunikasi yang efektif, berpikir kritis, melakukan riset mendalam, serta memiliki ketahanan mental untuk bekerja di bawah tekanan.

Untuk membentuk jurnalis yang profesional, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung kembali menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurnalistik di Balai Wartawan Hi. Solfian Achmat, Kantor PWI Provinsi Lampung, Selasa 18 November 2025. Kegiatan ini diikuti 85 peserta perwakilan PWI Kabupaten/Kota se-Lampung, termasuk 15 peserta dari PWI Kabupaten Lampung Utara.

Diklat ini menjadi upaya memperkuat kapasitas wartawan daerah di tengah perubahan ekosistem media yang semakin dipengaruhi perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Sebelum pelaksanaan Diklat, peserta terlebih dahulu mengikuti diskusi mengenai peran wartawan di era AI, yang dihadiri Gubernur Lampung Rahmad Mirzani Djausal, Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, Ketua Dewan Kehormatan PWI Atal S. Depari, dan Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat.

Diskusi tersebut menekankan pentingnya verifikasi, akurasi, dan integritas wartawan dalam menghadapi derasnya arus informasi digital.

Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, mengatakan bahwa Diklat ini dirancang untuk memastikan wartawan memiliki kompetensi yang terukur. “Kami ingin memastikan bahwa wartawan benar-benar memahami materi dan mampu menerapkannya. Ini menjadi standar bagi peserta,” ujarnya.

Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar jurnalistik, kode etik pers, teknik penulisan berita, fotografi, jurnalisme digital, serta pemahaman regulasi pers. Seluruh peserta dibimbing langsung oleh instruktur dan penguji dari PWI Provinsi Lampung.

Wira menegaskan bahwa peserta diwajibkan menjalani tes teori dan praktik sebelum dinyatakan lulus. Tes tersebut mengukur pemahaman peserta mengenai akurasi informasi, etika jurnalistik, serta peraturan pers. “Hanya peserta yang memenuhi standar kelulusan yang akan menerima sertifikat,” katanya.

Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga mendapat respons positif dari para peserta. Mereka menilai Diklat Jurnalistik PWI Lampung memberikan tambahan ilmu yang signifikan, terutama terkait teknik penulisan berita dan cara memilah informasi yang valid di tengah maraknya hoaks.

Salah satu peserta dari PWI Lampung Utara, Usni, mengaku mendapatkan banyak pemahaman baru yang sebelumnya belum pernah ia pelajari secara mendalam. “Materinya sangat membantu, terutama soal teknik wawancara dan penulisan berita yang lebih terstruktur. Kami juga jadi lebih paham bagaimana menyikapi informasi di era AI,” ujarnya.

Peserta lainnya juga menilai Diklat ini membuka wawasan baru tentang etika jurnalistik dan tanggung jawab profesional yang semakin besar di tengah perkembangan teknologi.

Wira berharap kegiatan ini dapat mendorong wartawan daerah lebih serius meningkatkan kompetensi. “Dengan diklat berbasis sertifikat dan tes, wartawan PWI diharapkan semakin profesional, berintegritas, dan mampu menyajikan informasi yang akurat serta bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.

(Ipul/Ayi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *