Lampung Utara: Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten Lampung Utara tahun ini melampaui batas seremoni. Di tengah berbagai kegiatan perayaan, para guru justru memilih menempatkan empati di garis depan dengan menggalang bantuan bagi korban banjir bandang di Sumatera Barat.
Solidaritas itu terwujud melalui aksi kolektif yang melibatkan pengurus PGRI, guru, siswa, hingga masyarakat lintas organisasi. Dalam waktu singkat, bantuan logistik dan dana berhasil dihimpun dari Kecamatan Bukit Kemuning dan Abung Tinggi.
Juru bicara tim relawan sekaligus anggota PGRI Cabang Bukit Kemuning, Ike Maria Sari, mengatakan aksi tersebut digagas sebagai respons atas kondisi darurat yang masih dihadapi warga di wilayah terdampak bencana.
“Bantuan yang terkumpul berupa lebih dari 7 ton beras, sekitar 10.000 bungkus mie instan, serta dana tunai Rp25.780.000,” kata Ike, Senin (15/12/2025).
Bantuan tersebut berasal dari kontribusi siswa TK, SD, dan SMP yang secara simbolik menyumbangkan dua canting beras dan dua bungkus mie instan per siswa. Skema sederhana itu justru menjadi kekuatan utama gerakan, karena melibatkan ribuan anak sejak dini dalam pendidikan nilai kepedulian sosial.
Selain pelajar, dukungan juga mengalir dari para guru, anggota Muslimat NU, pegawai puskesmas, Laskar Merah Putih, hingga organisasi masyarakat seperti FKMB, FK KBSB, Pramuka Peduli, Ansor, dan Banser. Partisipasi luas ini menunjukkan bahwa kepedulian lintas latar belakang masih menjadi modal sosial yang kuat di daerah.
Untuk menjangkau wilayah yang terdampak parah dan sulit diakses, tim relawan mengerahkan 12 kendaraan, terdiri dari mobil pikap dan ambulans. Armada tersebut dipilih karena mampu melintasi jalan rusak dan jalur sempit akibat putusnya infrastruktur pascabanjir dan longsor.
Relawan bergerak menuju sejumlah titik di Sumatera Barat, antara lain Kota Padang, kawasan Gunung Pangilun, serta wilayah Kabupaten Pariaman dan sekitarnya. Bantuan diserahkan langsung kepada warga dan relawan lokal agar distribusi lebih cepat dan tepat sasaran.
Ike menegaskan, kondisi di lapangan masih memerlukan perhatian serius. “Masih banyak warga yang membutuhkan bantuan, baik kebutuhan pokok maupun dukungan moril,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui Dinas Pendidikan mengapresiasi inisiatif PGRI dan relawan. Kepala Dinas Pendidikan Lampung Utara, Sukatno, menyatakan bahwa penggalangan bantuan masih terus dilakukan.
“Bantuan ini diharapkan meringankan beban korban bencana. Kami juga masih menggalang dana untuk disalurkan ke wilayah terdampak lainnya, termasuk Sumatera Utara dan Aceh,” kata Sukatno.
Di tengah peringatan Hari Guru, aksi ini menjadi pengingat bahwa peran pendidik tidak hanya berhenti di ruang kelas. Ketika bencana datang, para guru di Lampung Utara memilih mengajarkan pelajaran paling mendasar: tentang empati, solidaritas, dan kemanusiaan.
(Ipul/Ayi)





















