Beijing : Tiga astronaut China atau taikonaut dilaporkan terdampar di luar angkasa setelah kapsul yang seharusnya membawa mereka pulang ke Bumi mengalami kerusakan parah akibat hantaman puing antariksa (space junk). Insiden ini terjadi hanya beberapa jam sebelum jadwal kepulangan mereka dari Stasiun Luar Angkasa Tiangong, Senin (10/11/2025).
Media pemerintah China, CCTV News, melaporkan bahwa kapsul Shenzhou-18 yang dijadwalkan membawa pulang tiga taikonaut — Komandan Miao Lian, insinyur penerbangan Zhang Rui, dan ilmuwan misi Lin Xue — kehilangan tekanan sebagian setelah terkena serpihan logam berkecepatan tinggi yang melintas di orbit rendah Bumi.
“Tim darat mendeteksi anomali tekanan dan komunikasi pada modul re-entry sekitar pukul 02.30 waktu Beijing,” ujar juru bicara Badan Antariksa Berawak China (CMSA). “Kami sedang menilai kondisi kapsul dan keselamatan kru menjadi prioritas utama.”
Upaya Penyelamatan Sedang Disiapkan
Menurut CMSA, ketiga taikonaut saat ini masih berada di dalam modul utama Stasiun Tiangong dan dalam kondisi stabil. Namun, kerusakan pada kapsul Shenzhou-18 membuat mereka belum memiliki kendaraan pulang yang aman.
Tim darat dilaporkan tengah menyiapkan misi darurat dengan peluncuran cepat kapsul pengganti Shenzhou-19A yang kemungkinan akan diberangkatkan dalam waktu kurang dari 72 jam — misi penyelamatan tercepat dalam sejarah antariksa China.
“Stasiun Tiangong memiliki persediaan oksigen dan makanan yang cukup untuk beberapa minggu ke depan,” kata seorang sumber di CMSA yang dikutip harian Global Times. “Namun waktu tetap menjadi faktor kritis.”
Ancaman Puing Antariksa Meningkat
Insiden ini kembali menyoroti bahaya puing antariksa yang jumlahnya terus meningkat di orbit rendah Bumi. Menurut data NASA dan ESA, lebih dari 36 ribu objek berukuran lebih dari 10 cm kini mengitari Bumi — sebagian besar merupakan sisa roket, satelit rusak, dan pecahan akibat tabrakan di luar angkasa.
Kapsul Shenzhou-18 diyakini tertabrak oleh serpihan berukuran kecil namun memiliki energi kinetik sangat tinggi, cukup untuk menembus dinding logam berlapis.
Simbol Prestise dan Tantangan Baru
Program luar angkasa China selama ini menjadi simbol kebanggaan nasional dan ambisi Beijing untuk menyaingi dominasi Amerika Serikat dan Rusia di antariksa. Namun insiden ini menjadi ujian besar bagi kesiapan sistem keamanan dan respons darurat mereka.
“Ini adalah momen paling genting sejak China mulai mengoperasikan stasiun luar angkasanya secara penuh,” ujar Dr. Li Wei, pakar teknologi antariksa dari Universitas Tsinghua. “Keberhasilan misi penyelamatan nanti akan menjadi penentu reputasi global program antariksa berawak China.”
Hingga berita ini diturunkan, CMSA belum memberikan rincian lebih lanjut soal kondisi terkini kru maupun jadwal peluncuran misi penyelamatan. Dunia kini menunggu — dengan napas tertahan — bagaimana China akan mengevakuasi para pahlawan antariksa mereka yang terjebak ribuan kilometer di atas Bumi.





















