Bandar Lampung : Jika beberapa tahun lalu tenis dan badminton mendominasi perbincangan olahraga rekreasi, kini padel merangsek naik sebagai bintang baru. Olahraga yang menggabungkan unsur tenis dan squash itu semakin populer di kota-kota besar, termasuk Bandar Lampung. Lapangannya yang compact, cara main yang mudah dipelajari, serta sensasi permainan yang cepat dan menyenangkan membuat banyak orang ketagihan.
Salah satu penggemar beratnya adalah Yuman Nams, Komisaris Prabu Group yang kesehariannya dikenal sibuk mengurus berbagai proyek konstruksi. Di sela rutinitas yang padat, pria besar dan enerjik itu hampir setiap hari meluangkan waktu untuk bermain padel bersama para kolega dari beragam kalangan. “Main padel itu seperti tombol refresh. Setelah berkutat dengan blueprint, rapat, dan lapangan proyek, bergerak 60 menit saja sudah bikin kepala jernih,” ujarnya sambil tersenyum tipis memegang secangkir kopi pahit, Minggu (23/11/2025).
Padel dikenal sebagai olahraga yang ramah pemula sekaligus menantang bagi mereka yang ingin meningkatkan kelincahan dan stamina. Bola yang memantul dari dinding lapangan memberi dinamika tersendiri, membuat permainan terasa seru tanpa harus memiliki kemampuan teknik setinggi tenis. “Justru di situlah letaknya, fun, tapi tetap bikin keringat deras,” kata Yuman pria penghobi otomotif ini.

Menurut sejumlah instruktur padel, tren meningkatnya jumlah pemain terjadi karena olahraga ini cocok dimainkan berbagai usia. Selain itu, padel cenderung bersifat sosial, lebih banyak dimainkan berpasangan sehingga interaksi terasa hangat dan membangun relasi.
Kesibukan sebagai kontraktor tidak menghalangi Yuman untuk tetap menghadirkan kualitas waktu bersama keluarga. Di saat libur, ia rutin mengajak putra dan putrinya mencoba lapangan padel. “Anak-anak cepat sekali menyukai padel. Gerakannya sederhana, lapangannya tidak terlalu luas, dan mereka bisa tertawa sambil kompetitif kecil-kecilan,” tutur pria yang juga penghobi kuliner mie dan siomay ini.
Bagi Yuman, olahraga menjadi cara paling mudah mendekatkan hubungan orangtua dan anak tanpa gadget.
Instruktur junior padel juga menyebutkan bahwa olahraga ini dapat melatih koordinasi tubuh, meningkatkan fokus, serta mengembangkan kerja sama tim sejak dini. Tak heran, banyak keluarga kini mulai menjadikannya kegiatan akhir pekan.

Dengan hadirnya beberapa fasilitas padel baru di Bandar Lampung dan bertambahnya komunitas pemain, tren ini diperkirakan masih akan terus tumbuh. Banyak yang menjadikannya pilihan olahraga rekreasional karena tidak terlalu menguras waktu namun memberi manfaat signifikan bagi kebugaran.
Yuman Nams hanyalah salah satu contoh wajah baru pecinta padel, profesional sibuk yang butuh olahraga praktis namun menyenangkan, sekaligus orangtua yang ingin membiasakan anak-anaknya bergerak aktif.
Pada akhirnya, padel bukan sekadar gaya hidup. Ia menjadi ruang pertemuan antara kesehatan, kesenangan, dan kebersamaan. Tiga hal yang tampaknya makin dicari masyarakat urban di tahun ini.
(**)





















