Lampung Utara : Jumat, 16 Mei 2025 menjadi hari penuh haru bagi masyarakat Lampung. Di bawah langit sedikit mendung dan suasana duka yang menyelimuti, jenazah mantan Wakil Gubernur Lampung periode 2014–2019, H. Bachtiar Basri, dimakamkan di halaman belakang rumah kediamannya di Jalan Jeruk, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan.
Upacara pemakaman yang dimulai pukul 13.00 WIB itu berlangsung khidmat. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bertindak sebagai inspektur upacara. Ratusan pelayat dari berbagai kalangan hadir, termasuk Bupati Lampung Utara, Hamartoni Ahadis, sejumlah tokoh dan pejabat penting serta masyarakat umum lainnya. Semua datang dengan wajah sendu, membawa kenangan dan doa bagi almarhum yang telah memberikan pengabdian panjang bagi daerah dan negeri.
Bachtiar Basri bukan sekadar pejabat publik. Ia adalah sosok yang tumbuh dari akar birokrasi, memulai langkah sebagai Camat Sumber Jaya tahun 1990, lalu dipercaya menjadi Bupati Tulang Bawang Barat pada 2011. Puncak kariernya sebagai Wakil Gubernur Lampung menjadikannya salah satu tokoh yang dihormati dan menjadi panutan lintas generasi.
Di usianya yang ke-72, Bachtiar Basri menghembuskan napas terakhir di RSUD Abdul Moeloek. Ia pergi meninggalkan seorang istri tercinta dan enam orang anak yang menjadi warisan kehidupannya.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan duka mendalam atas kepergian tokoh yang ia sebut sebagai “panutan sejati dan abdi negara yang tulus”.
“Atas nama negara, bangsa, dan Korps Pegawai Republik Indonesia, dengan ini mempersembahkan kepada Ibu Pertiwi jasa dan raga almarhum H. Bachtiar Basri, dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Gubernur Lampung periode 2014–2019,” ujar Mirza, suaranya bergetar menahan haru.
Semasa hidupnya, Bachtiar Basri dikenal sebagai pemimpin bersahaja dan visioner. Ia menerima penghargaan Lencana Satyalancana Karya Satya 30 tahun—tanda kehormatan dari Presiden Republik Indonesia atas dedikasi dan integritasnya sebagai aparatur sipil negara.
Kini, Lampung tak hanya kehilangan seorang tokoh, tetapi juga seorang guru kehidupan yang jejaknya akan terus hidup dalam cerita dan teladan.
Selamat jalan, Bapak Bachtiar Basri. Terima kasih atas segala pengabdianmu. Negeri ini takkan lupa.
Laporan: Ayi