Lampung Utara : Ratusan pedagang Pasar Dekon dan Pedagang Kaki Lima (PKL) Kotabumi menggelar aksi damai, Kamis (31/7/2025), guna menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah Kabupaten dan DPRD Lampung Utara terkait mahalnya harga jual toko dan hamparan dalam proyek revitalisasi Pasar Dekon dan Pasar Ganefo.
Aksi yang berlangsung tertib ini diawali di halaman Kantor Pemkab Lampung Utara, disambut langsung oleh Wakil Bupati Romli, dan dilanjutkan ke Gedung DPRD untuk menyerahkan aspirasi secara resmi.
“Kami pedagang kecil sangat terbebani. Harga yang ditawarkan tidak masuk akal di tengah situasi ekonomi yang sulit. Kami minta ditinjau ulang dan diberikan kelonggaran pembayaran,” tegas Budi Chartawan, perwakilan PKL dalam orasinya.
Selain mempersoalkan harga, para pedagang juga meminta jaminan untuk tetap dapat berdagang di lokasi yang sama selama proses pembangunan berlangsung.
“Jangan sampai revitalisasi justru mematikan usaha kami. Kami hanya minta diberi ruang untuk tetap berdagang sampai selesai,” ujar Reynaldi Chandra, salah satu pedagang.
Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Bupati Romli menyatakan pemerintah daerah telah menjadikan persoalan ini sebagai perhatian serius. Pihaknya telah mengarahkan pengembang untuk menurunkan harga toko dan hamparan sebesar 30 persen dari penawaran awal.
“Harga itu belum final. Setelah komunikasi intens, disepakati seluruh harga akan diturunkan 30 persen,” jelas Romli di hadapan para pedagang.
Romli juga memastikan keamanan dan keberlangsungan aktivitas pedagang menjadi perhatian, termasuk penyediaan TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang layak selama masa pembangunan. Ia menambahkan bahwa proyek revitalisasi ini murni dibiayai oleh investor tanpa menggunakan dana APBD.
“Ini langkah konkret pembenahan pasar. Kami ingin pembangunan berjalan, tapi tanpa mengorbankan pedagang,” tegasnya.
Para pedagang berharap janji-janji tersebut dikawal dan direalisasikan, agar revitalisasi pasar dapat menjadi solusi bersama, bukan sumber ketidakadilan baru. (Ayi)