BANDAR LAMPUNG : Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Achmad Saefulloh, memimpin apel mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung yang berlangsung di Lapangan Korpri, Senin (13/10/2025).
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Achmad Saefulloh, Gubernur menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung untuk mempercepat transisi menuju energi bersih serta mendukung kebijakan nasional Net Zero Emission.
Apel tersebut menjadi momentum untuk menegaskan langkah strategis daerah dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan bahwa koordinasi, monitoring, dan evaluasi terus dilakukan bersama Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM serta pengembang potensi panas bumi di Lampung.
“Saat ini kita telah mencatat sejumlah progres signifikan dalam pengembangan energi panas bumi dan green hydrogen sebagai bagian dari energi masa depan,” ujarnya.
Progres strategis yang saat ini berjalan antara lain:
- Eksplorasi PLTP di Desa Gunung Tiga, Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulu Belu.
- Pembangunan Green Hydrogen Pilot Plant di WKP Ulu Belu dengan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) electrolyzer.
- Eksplorasi PLTP di WKP Way Ratai dengan pelaksanaan 3G Surveys & Pre-Transaction Agreement (PTA) pada 2025.
- Pelelangan ulang WKP Danau Ranau yang ditargetkan memperoleh pemenang pada Triwulan I 2026 dengan estimasi pengembangan daya sebesar 40 MW.
Menurut Gubernur, berbagai upaya tersebut tidak hanya memiliki dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Lampung.
Dampak tersebut mencakup:
- Peningkatan investasi di Provinsi Lampung.
- Pembukaan lapangan kerja baru.
- Pertumbuhan ekonomi daerah.
- Peningkatan pendapatan daerah melalui Dana Bagi Hasil dan Bonus Produksi sektor panas bumi.
Disebutkan, satu proyek PLTP di Lampung mencatat investasi sebesar US$28,85 juta dengan potensi penyerapan 500–1.000 tenaga kerja pada tahap eksplorasi dan pembangunan. Sementara investasi Green Hydrogen Pilot Plant mencapai US$3 juta.
“Dengan percepatan pemanfaatan potensi panas bumi dan pengembangan hydrogen hijau ini, kita optimis persentase EBT dalam bauran energi Provinsi Lampung akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Gubernur berharap seluruh upaya tersebut yang sejalan dengan visi dan misi pembangunan daerah dapat semakin mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung.
(Tri Sanjaya)





















