Program Kerja kurang Relevan, PMII Komisariat STMIK Nyatakan Oposisi

Lampung Utara: Konferensi cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ke – XVII Kotabumi Lampung Utara menghasilkan keputusan dengan diterimanya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PC PMII 2024/2025 secara keseluruhan dan menghasilkan mandataris ketua cabang sahabat Feny Sri Ayu dan mandataris ketua kopri sahabat Nur Aftika. Selasa 29 Juli 2025,di Aula Pondok pesantren Daarul Khair.

Hasil Konfercab tersebut dinilai PMII Komisariat STMIK kurang memuaskan dikarenakan ketua cabang terpilih kurang berkualitas secara pengetahuan, gerakan maupun jaringan. Hal tersebut dilihat ketika pemyampaian debat kandidat dan visi misi pada 2 hari sebelumnya. Kandidat terpilih dinilai memiliki visi yang tidak sejalan dengan permasalahan yg ada di cabang PMII Lampung Utara dengan menurunnya kuantitas kader dan minimnya kepekaan kader terhadap isu sosial kemasyarakatan .Hal tersebut dirasa vital untuk segera diperbaiki guna kemajuan organisasi secara progresif.

Beberapa hal tersebut yang dianggap mendasar dan penting tidak masuk kedalam program utama Ketua cabang terpilih. Ia lebih mengedepankan UMKM dibandingkan pengembangan kuantitas kader dan perkembngan PMII diseluruh kampus di Lampung Utara .

Menyikapi hal tersebut, PMII Komisariat STMIK menyatakan sikap untuk menjadi oposisi atau berada diluar dari pada kepengurusan cabang PMII 2025/2026. Karena menilai program Ketua cabang terpilih tidak relevan dengan problem dasar PMII Lampung Utara hari ini.

“Visi yang tidak sejalan dengan permasalahan utama itu membuat kami lebih memilih menjadi oposisi,dan membangun PMII komisariat secara independen yang sejalan dengan kegelisahan saat ini yaitu kuantitas,urgentsi kaderisasi,minimnya komisariat hingga tumpulnya nalar kritis kader”Ungkap Adi Ketua Komisariat STMIK.

Hal senada juga di sampaikan ketua 1 Kaderisasi PMII Komisariat STMIK,M.Fatih.Ia menilai pola kaderisasi merupakan ujung tombak organisasi”Kaderisasi merupakan urgentsi dan kami menilai visi ketua cabang terpilih tidak sama sekali mngedepankan pngembangan kaderisasi yang komprehensif.Ini adalah masalah serius”.

Upaya upaya kongkrit tersebut harus dimulai demi PMII Lampung Utara yang responsif dan visioner.”Kegelisahan tersebut harus segera dituntaskan dan dimulai dari komisariat yang menjadi ujung tombak kaderisasi,jika tidak ingin PMII Lampung Utara lebih menurun”.Pungkasnya. (Ayi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *