BANDAR LAMPUNG : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung menggelar Diskusi Kebudayaan bertema “Budaya Daerah sebagai Identitas Nasional” di Ballroom Hotel Emersia, Senin (11/8/2025). Acara dibuka oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Lampung, Ganjar Jationo.
Diskusi menghadirkan tiga narasumber penting: Tokoh Budaya Ansyori Dhausal, Tokoh Adat Mawardi Harirama, dan Ketua Dewan Kesenian Lampung Satria Bangsawan.
Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, menyebut kebudayaan jarang menjadi fokus pembahasan, khususnya di Lampung. Namun, PWI konsisten memberi ruang bagi pelestarian budaya, salah satunya melalui Anugerah Kebudayaan yang rutin digelar setiap Hari Pers Nasional (HPN).
“PWI memandang identitas Indonesia adalah kebudayaan. Kepala daerah bersama wartawan punya peran penting memajukan budaya, termasuk di Lampung. Mari bersama melestarikan warisan ini,” ujar Wira.
Ganjar Jationo, mewakili Gubernur Lampung, menilai forum ini penting sebagai ruang refleksi di tengah derasnya arus informasi dan tantangan zaman. Ia menekankan, kebudayaan bukan sekadar warisan, tetapi sumber daya strategis membentuk bangsa yang berdaulat secara nilai dan bermartabat di mata dunia.
“Melalui tema ini, kita diingatkan bahwa budaya daerah adalah jantung identitas nasional. Nilai, bahasa, tradisi, dan ekspresi lokal harus terus hidup meski zaman berubah,” kata Ganjar.
Ia menambahkan, media massa dan media sosial menjadi instrumen vital pelestarian budaya. “Media bukan hanya penyampai pesan, tapi juga pengarah nilai. Masyarakat yang melek budaya dan cakap bermedia adalah kunci agar nilai luhur mengakar dan menjangkau dunia global,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Lampung, lanjut Ganjar, menempatkan kebudayaan sebagai pilar pembangunan daerah. Program pelestarian cagar budaya, penguatan bahasa dan seni, pengembangan museum, festival, hingga ekonomi kreatif berbasis budaya terus digalakkan.
“Semua diarahkan untuk memperkokoh identitas lokal, membina karakter generasi muda, dan mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat secara berkeadilan,” pungkasnya. (*Ayi)