Lampung Utara : Denyut sastra kembali terasa di jantung Kotabumi, Lampung Utara. Jumat besoj malam, 19 September 2025, kafe KL Coffee Indonesia–to.KOBU.ku di Jl. Alamsyah RPM 55 menjadi panggung kebangkitan literasi lewat diskusi buku puisi Menungguku Tiba karya penyair senior Lampung, Isbedy Stiawan ZS.
Dua akademisi Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO), Drs. Djuhardi Basri, M.Pd., dan Meutia Rahmatia, M.Pd., memimpin dialog yang dipandu pegiat literasi Fitri Angraini, S.S., M.Pd. Diskusi akan dirangkai pembacaan puisi oleh mahasiswa UMKO, menghadirkan kembali atmosfer sastra yang lama dirindukan.
“Lampung Utara pernah punya sejarah sastra yang gemilang. Banyak penyair lahir dan besar di sini,” ujar Meutia Rahmatia, pendiri to.KOBU.ku sekaligus dosen UMKO, Kamis (18/9/2025). Ia menyebut nama-nama legendaris seperti Mbah Barmo, Iwan Sableng, Thamrin Effendi, dan Djuhardi Basri yang tetap setia di jalur puisi dan teater.

Mengundang Isbedy—dijuluki “Paus Sastra Lampung” oleh kritikus HB Jassin—menjadi langkah strategis untuk menyalakan kembali semangat sastra. “UMKO punya program studi Bahasa dan Sastra, tinggal kita manfaatkan ruang yang ada,” lanjut Meutia, yang juga istri cerpenis Yulizar Lubay.
KL Coffee Indonesia memberikan dukungannya sebagai ruang kreatif terbuka. “KL membuka pintu selebar-lebarnya untuk diskusi dan pembacaan puisi,” tegas Meutia.
Isbedy sendiri menyambut antusias. Sebelumnya, buku Menungguku Tiba telah dibedah di Universitas Padjadjaran pada 18 Agustus 2025 bersama akademisi sastra dan teater ISBI Bandung. “Ayo, seniman dan pegiat seni Kotabumi, kita ramaikan acara ini,” ajaknya. (Ayi)





















