Lampung Utara: Maraknya aksi kriminalitas di Kabupaten Lampung Utara sejak awal 2025 hingga pertengahan tahun ini menjadi perhatian serius berbagai pihak. Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Lampung Utara menyatakan keprihatinan mereka terhadap situasi yang dinilai sudah darurat kriminalitas.
Kasus pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), hingga aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Meski aparat kepolisian telah melakukan sejumlah upaya, mulai dari penindakan hingga penangkapan, namun efektivitas pengungkapan kasus masih dipertanyakan.
Ketua Umum PC IMM Lampung Utara, Muhammad Alfansa Yusup, menilai bahwa kepolisian belum menunjukkan kinerja yang optimal dalam menangani tingginya angka kejahatan. “Ini menjadi peringatan keras bagi Polres Lampura. Masih banyak kasus yang belum tuntas, mulai dari curas, curat, curanmor, hingga kasus pencabulan,” tegasnya, Rabu (14/5/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa lambannya proses penyelidikan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap aparat. “Masyarakat kini dihantui rasa takut dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” ujarnya.
IMM Lampura mendesak Polres Lampung Utara untuk segera bertindak secara konkret dalam pencegahan, penanganan, dan pengungkapan kasus-kasus kriminal. Menurut Alfansa, sinergi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan rasa aman.
IMM juga berkomitmen untuk terus mengawal permasalahan ini. Bila tak ada langkah nyata dari pihak kepolisian, PC IMM menyatakan siap menggelar aksi sebagai bentuk teguran keras atas kinerja aparat yang dinilai tidak maksimal.
(Laporan: Alam)
