Lampung Utara: Dalam menyambut hari jadi ke-79 Kabupaten Lampung Utara, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Kabupaten Lampung Utara menggelar diskusi reflektif yang bertajuk “Refleksi Gerakan Mahasiswa Menuju 79 Tahun Lampung Utara.” Kegiatan ini dipusatkan di ruang terbuka Taman Islamic Center Kotabumi dan dihadiri kader serta pengurus dari berbagai komisariat PMII se-Lampung Utara, Senin (9/6/2025).
Khrisna Aradea Pratama, Sekretaris Cabang PMII Lampung Utara, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Khrisna mengungkapkan pentingnya peran mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah sekaligus pengawal kebijakan publik.
“Usia Kabupaten Lampung Utara yang kini menginjak 79 tahun adalah momentum refleksi besar. Ada banyak pekerjaan rumah dalam tata kelola, tata nilai, dan kesejahteraan yang menanti pembenahan. Kita, mahasiswa, harus hadir sebagai penggerak dan pengawas. Masa depan Bumi Ragem Tunas Lampung ini berada di tangan kita semua,” tegas Khrisna.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga nalar kritis sebagai identitas mahasiswa. “Kita tak boleh kehilangan daya kritis. Tapi kritik saja tak cukup — harus disertai dengan solusi. PMII mengajarkan kita paradigma kritis transformatif: mengkritik dengan basis solusi yang membangun dan mendorong perubahan signifikan,” tambahnya.
Suasana diskusi semakin dinamis saat para peserta turut memberikan tanggapan. Dina, Ketua Komisariat PMII STMIK, menegaskan mahasiswa tidak cukup hanya vokal di ruang publik, tapi juga harus hadir dengan gagasan solutif. “Kritik harus disandingkan dengan tawaran kebijakan alternatif. Itulah ruh perjuangan intelektual yang kami yakini di PMII,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PC PMII Lampung Utara, Juwaher, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menyambut hari jadi kabupaten. “Kami ingin memberi warna baru dalam peringatan HUT Lampung Utara. PMII hadir bukan hanya sebagai pengingat sejarah, tapi juga penggerak perubahan. Refleksi ini diharapkan mampu membakar semangat kader untuk terus bersinergi membangun peradaban,” ungkapnya. (Ayi/Zi)