Lampung Utara: Lampung Utara memiliki banyak destinasi kuliner khas yang menggoda, salah satunya adalah Saung Desa di Jalan Soekarno Hatta, Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan. Rumah makan ini dikenal sebagai rujukan utama bagi pencinta Pindang Baung dan Seruit, dua kuliner khas Lampung yang memiliki cita rasa autentik.
Bukan hanya masyarakat biasa yang menikmati kelezatan di tempat ini, tetapi juga para pejabat, termasuk Bupati Lampung Utara, Hamartoni Ahadis, yang telah mencicipi hidangan khas Saung Desa.
Keunikan Saung Desa terletak pada paduan sambal spesial yang menjadi andalan. Berbeda dari rumah makan lain, sambal di sini diracik dengan rasa yang gurih, pedas, dan segar, serta selalu dihidangkan dengan ikan yang dijamin segar.
Sebagai lauk utama, Pindang Baung menjadi primadona. Hidangan ini disajikan dengan sambal rampai, yang memberikan sensasi pedas khas yang menggugah selera. Selain itu, tersedia juga ikan bakar dengan cita rasa orisinal tanpa tambahan bumbu, agar rasa alami ikan tetap menonjol saat berpadu dengan sambal.
“Menu andalannya Pindang Baung dengan sambal rampai dan seruit. Untuk lauk utama ada ikan bakar yang rasanya original,” ujar Naibi, salah satu pengunjung yang datang bersama rombongan untuk berbuka puasa, Rabu (19/03).
Seruit merupakan hidangan khas Lampung yang disajikan dengan sambal dan kuah pindang. Keunikan seruit terletak pada campuran sambal yang diulek bersama lalapan seperti terong, menciptakan sensasi rasa yang khas—pedas, segar, dan kaya akan cita rasa tradisional.
Salah satu pengunjung menyebut bahwa sambal di Saung Desa sangat cocok bagi pencinta masakan pedas dan lalapan.
“Rasa sambalnya pas untuk kami yang suka sambal dan lalapan. Apalagi sambal memang cocok dimakan dengan lauk apa pun, jadi saya rasa banyak orang akan menyukainya,” tutupnya.
Bagi wisatawan atau warga yang ingin mencicipi kuliner khas Lampung dengan rasa autentik, Saung Desa di Kotabumi Selatan adalah tempat yang wajib dikunjungi. Dengan menu andalan Pindang Baung dan Seruit, rumah makan ini berhasil mempertahankan cita rasa tradisional yang tetap diminati oleh berbagai kalangan. (Ayi)