Lampung Utara : Kasus memilukan kekurangan gizi kronis kembali mencuat di Kabupaten Lampung Utara. Seorang balita berusia 1,3 tahun berinisial RC, warga Kecamatan Abung Selatan, harus menjalani perawatan intensif di RS Handayani Kotabumi akibat kondisi gizi buruk disertai kecacingan parah.
Peninjauan langsung dilakukan oleh Anggota DPRD Lampung Utara, Daniel Priya Dinata, bersama Camat Abung Selatan Ahmad Agus Rama Halik dan tim Puskesmas Kali Balangan, Kamis (9/10/2025).
Daniel Priya Dinata menegaskan, pihaknya akan mengawal penuh proses pengobatan RC hingga tuntas. Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, RC mengalami pendarahan saat buang air besar dan mengeluarkan sekitar 12 ekor cacing setelah berobat di Puskesmas.
“Saya koordinasi kenapa baru diketahui stunting ini. Rupanya sejak usia enam bulan anak ini jarang mengikuti posyandu. Dari usia itu sebenarnya sudah dikategorikan stunting,” ujar Daniel kepada wartawan.
Daniel juga menyoroti lemahnya keaktifan layanan posyandu di tingkat desa. Ia berharap, kasus RC menjadi peringatan keras agar kegiatan posyandu kembali digiatkan demi mencegah kejadian serupa.
“Sampai kapan pun akan kita kawal. Alhamdulillah kondisinya kini sudah membaik, sudah mau makan dan minum susu. Harapan kami, melalui puskesmas dan aparat desa, posyandu harus kembali aktif agar kasus stunting dapat diminimalisir di wilayah pedesaan,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Abung Selatan Ahmad Agus Rama Halik memastikan bahwa pemerintah kecamatan bersama pihak desa dan dinas terkait akan menaruh perhatian serius terhadap kondisi RC, termasuk perbaikan kebersihan lingkungan tempat tinggal keluarga pasien.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas dan Dinas Sosial untuk memantau perkembangan kesehatan anak ini. Kondisi rumah juga cukup kumuh, jadi kami akan bersama perangkat desa membantu membersihkan dan menata lingkungan tersebut,” ungkap Agus.
Dari sisi medis, Kepala Puskesmas Kali Balangan, Maya, menjelaskan bahwa RC mengalami kecacingan berat yang menyebabkan tubuhnya tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik. Kondisi itu berujung pada anemia, konjungtivitis (mata memerah), serta diare berdarah dan berlendir.
“Anak ini kecacingan, jadi suplai makanan tidak optimal diserap tubuh. Akibatnya muncul anemia dan infeksi lainnya. Saat ini pasien masih dirawat di RS Handayani, dan kami tetap melakukan surveilans atau pemantauan lanjutan,” jelas Maya.
(Ayi)