Pagu Raksasa RSU HM Ryacudu Kotabumi Disorot Publik, 15 Paket Anggaran Capai Rp36 Miliar

Lampung Utara : Lagi-lagi sorotan publik mengarah ke Rumah Sakit Umum (RSU) HM. Ryacudu Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, menyusul terungkapnya 15 paket perencanaan kegiatan yang menyedot anggaran fantastis dari total 25 paket kegiatan tahun anggaran 2024. Total anggaran yang tercatat untuk 15 paket tersebut mencapai Rp36.024.480.859 dari total pagu sebesar Rp36.120.257.259.

Dari 15 paket tersebut, lima di antaranya dikelola melalui sistem swakelola dan pengecualian, dengan nilai anggaran gabungan sebesar Rp5.293.295.400. Empat kegiatan swakelola antara lain:

Belanja jasa tenaga kesehatan: Rp4.356.000.000

Honorarium tim jurnal, majalah, dan pengelola website: Rp22.800.000

Jasa tenaga operator komputer: Rp102.000.000

Perjalanan dinas: Rp68.694.000

Satu lagi adalah anggaran tagihan listrik yang masuk dalam pengecualian sebesar Rp743.801.400.

Namun yang paling mengundang tanda tanya publik adalah 10 paket perencanaan lainnya yang menggunakan sistem e-purchasing—pembelian barang dan jasa pemerintah melalui katalog elektronik LKPP. Nilainya jauh lebih besar, mencapai Rp30.731.185.459.

Rincian paket e-purchasing tersebut meliputi:

Belanja alat kantor: Rp57.570.000

Belanja mebel: Rp192.485.020

Alat pendingin: Rp82.670.000

Personal computer: Rp151.917.000

Bahan-bahan lainnya: Rp991.441.472

Alat kedokteran: Rp24.243.800

Obat-obatan: Rp1.496.918.688

Alat dokter umum: Rp2.098.939.480

Alat mesin BLUD: Rp2.595.394.890

Pengadaan barang dan jasa BLUD: Rp23.039.605.109

Meski nilai ini hampir menyamai total pagu anggaran tahunan, data tersebut belum mencerminkan keseluruhan anggaran yang dikelola RSU HM Ryacudu. Masih terdapat sejumlah paket kegiatan lain yang belum dikaji secara rinci.

Kondisi ini memicu pertanyaan besar dari masyarakat, terutama mengingat kualitas pelayanan, ketersediaan obat, alat kesehatan, dan kesejahteraan tenaga kerja di RSU HM Ryacudu yang dinilai belum optimal.

Hingga berita ini diturunkan, Direktur RSU HM Ryacudu Kotabumi, dr. Aida Fitria Subandhi, M.Kes, belum memberikan keterangan meski telah diupayakan untuk dimintai konfirmasi.
(Ayi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *