Marak Aksi Tawuran, HMI Cabang Kotabumi Ajak Seluruh Pihak Bersinergi

Lampung Utara, Eksprestoday.com – Aksi tawuran antar remaja semakin marak di Kotabumi, Lampung Utara. Peristiwa itu menjadi persoalan serius yang dihadapi saat ini dan menarik atensi berbagai pihak.

Salah satunya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kotabumi melalui Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) yang turut menanggapi persoalan tersebut.

Kabid PTKP HMI Cabang Kotabumi Mukodam menilai kondisi Lampung Utara saat ini cukup genting dan mengkhawatirkan ditengah maraknya aksi tawuran antar remaja. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera dari seluruh pihak.

“Tawuran bukan sekedar masalah kenakalan remaja, tapi cerminan kegagalan kita sebagai masyarakat dalam mengawal generasi muda,” ucap Mukodam di Sekretariat HMI Cabang Kotabumi, Selasa (23/07/2024).

Menurut Mukodam, skeptisme yang timbul akibat narasi pemberitaan yang tidak tepat akhir-akhir ini menjadi salah satu faktor pendorong penggiringan opini yang melemahkan kepercayaan publik, terutama kepada Institusi Kepolisian.

“Sebagai warga negara yang hidup di Negara Hukum, sudah semestinya kita taat pada hukum yang berlaku. Kita tidak bisa selalu menyalahkan lembaga keamanan negara sebagai sasaran luapan emosi semata. Kita harus lebih cerdas menyikapi pemberitaan media dan tidak mudah tergiring opini yang viral tanpa adanya validasi konkrit,” katanya.

Pasca beberapa tragedi belakangan, pihaknya melihat Aparat Penegak Hukum di kambing hitamkan dengan upaya penertiban kenakalan remaja (tawuran). Padahal, ini bukan hanya tugas dan tanggungjawab mereka saja.

“Memang benar, kewenangan penertiban itu ada di tangan Kepolisian, tapi secara kontrol sosial perlu peran seluruh stakeholder. Baik itu masyarakat, LSM, dan lain-lain. Kolaborasi keluarga dan sekolah sebagai pondasi utama pembentukan karakter remaja harus lebih masif lagi. Perhatian, pengawasan, dan edukasi kenakalan remaja harus menjadi prioritas,” imbuhnya.

Pemerintah daerah, aparat penegak hukum dan masyarakat harus bekerjasama untuk mengatasi masalah ini. Pendekatan yang holistik dan kolaboratif sangat diperlukan agar bisa menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

“Ruang-ruang penyaluran energi remaja yang berlebih ini, harus didistribusikan dengan tepat pada hal-hal positif,” pungkasnya. (Red)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *