Warga Desa Madukoro Suarakan Keresahan Terkait Ketidakstabilan Harga Singkong di Kampanye Paslon Hamartoni-Romli

Lampung Utara – Petani singkong di Desa Madukoro, Kotabumi Utara, menyapaikan keresahannya terkait ketidakstabilan harga singkong di Kabupaten Lampung Utara.

Hal itu diungkapkan dalam kampanye dialogis paslonkada nomor urut 1, Hamartoni-Romli, pada Rabu (23/10/2024).

banner 970x250

Kurnianto warga desa setempat yang juga kelompok tani bersama ketua-ketua kelompok tani lainnya mengungkapkan harapan agar petani singkong di wilayah tersebut dapat lebih maju dan sejahtera.

“Kami mengharapkan petani di Kabupaten Lampung Utara ini, yang mayoritas merupakan petani singkong, dapat hidup sejahtera. Namun, ketika musim hujan tiba, harga singkong seringkali turun drastis, sementara saat musim kemarau, harga justru naik. Kami meminta solusi dan pertimbangan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Hamartoni-Romli,” ujar Kurnianto.

Menanggapi hal ini, Calon Bupati Lampung Utara, Hamartoni Ahadis, menekankan pentingnya stabilitas harga singkong di daerah tersebut. Menurut dia, Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu penyuplai ubi kayu terbesar secara nasional, bersama dengan Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur.

“Lampung Utara adalah salah satu penyuplai ubi kayu terbesar di Indonesia. Jika kami mendapat amanah dari masyarakat, kami akan melakukan reformasi dalam sektor pertanian terutama soal singkong. Kami juga akan memanggil pabrik-pabrik yang ada di Lampung Utara agar mereka tidak seenaknya menaik-turunkan harga singkong,” jelas Hamartoni.

Di waktu yang sama, calon Wakil Bupati Romli menegaskan bahwa isu singkong akan menjadi prioritas mereka jika terpilih. Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan calon nomor 1 pada tanggal 27 November 2024.

“Pertanian, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan keamanan akan menjadi fokus kami. Kami juga akan bekerja sama dengan Polri dan TNI serta menyediakan insentif bagi mereka demi mewujudkan Lampung Utara yang maju, aman, dan sejahtera,” ujar Romli.

Masyarakat berharap, dengan adanya perubahan kebijakan terkait pertanian singkong, para petani di Lampung Utara dapat lebih sejahtera dan terhindar dari ketidakstabilan harga yang merugikan. (*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *