H. Azwar Ibrahim Gelar (Suttan Pengiran Rajo Biang Mergo) Melaksanakan Prosesi Adat Lampung atau Begawi Balak. di Desa (Aneg) Penagan Ratu, Abung Timur 

Lampung Utara – H. Azwar Ibrahim, S. Sos. Gelar (Suttan Pengiran Rajo Biang Mergo), Desa (Aneg) Penagan Ratu, Migo Buay Nyunyai, Abung Siwo Migo di Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara akan melaksanakan Prosesi Adat Lampung atau istilahnya Begawi Balak atau Gawi Adat Pupus.

M. Amperawan gelar (Rajo Guntur Mergo) mengatakan upacara adat Lampung atau Gawi Balak yaitu Gawi yang lengkap dalam Kebudayaan Lampung. mulai dari Mepadun (Munggah Bumi/Cakak Pepadun)

, Pegawo Sai Nyiku

, Mepahau, Turun Mandi (Pembersihan)

, Kughuk Adat (Masuk Adat)

, Bekatan (Anak Laki-laki disunat)

, Seghak Asah (Anak Perempuan Ditindik Kupingnya)

, Sepuh Adat (Sesepuh Adat)

,Ngebekas (Melepas Adat dari Orang Tua)

, Manjau adat (Kunjungan Adat)

-Pihak Pebahuan (Mertua)

-Pihak Bebai Mighul/Mighul (Anak Gadis yang sudah Berkeluarga)

-Pihak Benulung (Anak dari Kakak/Adik Perempuan)

-Pihak Lebu (Keluarga Besar Nenek)

-Pihak Kelamo (Keluarga Besar Ibu)

-Pihak Sabai (Besan).

Dalam Sesat Menango Aji Desa (Aneg) Penagan Ratu ditentukan sahnya Begawi itu pertama Turun Dau (Penurunan Uang) yang komponennya selain ada uang penurun adat juga ada Hewan yang dipotong dengan sebutan pemotongan Kalau (Kerbau). Dalam gawi Balak ini memotong 16 ekor kalau (Kerbau) untuk pelaksanaan Mepadun, turun mandi hingga bekatan. Ke 2 kerbau dipotong itu dimakan dan ke 3 gelar- gelar disebutkan (dicanangkan).

“Jadi, Sahnya Begawi Balak itu dalam Sesat Menango Aji Desa Penagan Ratu ada 3 (tiga) Turun Dau (Penurun Uang), Pangan Kibau (Makan Kerbau) dan Canang Gelar (Gelar disebutkan),” jelasnya.

Upacara Adat Lampung atau Begawi Balak memiliki rangkaian cukup panjang, dimulai dari Musyawarah Keluarga (Urau Wakhei Mianak), Memberitahukan kepada keluarga handai taulan (pemandai) bahwa kita akan melaksanakan upacara adat. Lalu, menentukan kegiatan-kegiatan dalam prosesi upacara adat (Begawi Balak).

“Selanjutnya kita menyerahkan kegiatan besar tersebut kepada Perwatin (Tokoh Adat) di Desa Penagan Ratu, setelah itu akan di bahas dengan Adat Kampung (Desa) yang bersaksi (Kampung Seselangan) didalam upacara adat Lampung,” Jelasnya. Rabu (21/12/2022)

Beberapa Adat Kampung atau Desa yang bersaksi (berselangan) dengan Desa Penagan dalam upacara ini, ada Adat Kampung Gedung Nyapah, Punggung Lama, Banjar Agung dan Negeri Gelungan.

Prosesi upacara adat Lampung akan dimulai pada hari Jum’at 23 Desember sampai 25 Desember 2022. Pada hari Jum’at kita akan menerima Kunjungan Adat (Kanjauan) dari pihak Mertua (Pebahuan) , Besan (Sabai), Keluarga Nenek (Lebu) maupun keluarga lainnya, dan pada hari Sabtu malam hingga menjelang Minggu Shubuh akan dilaksanakan Cangget Pengangik (Bekatan dan Seghak Asah),Cangget Turun Mandi, dan Cangget Mepadun.

“Yang akan mengikuti prosesi Memadun (Munggah Bumi) sebanyak 12 (dua belas) orang ,” tuturnya. (Alam)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *