Sebanyak 119 Hektar Lebih Persawahan di Lampura Terancam Kekeringan

Lampung Utara: Sebanyak 119 Hektar lebih persawahan di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) terancam mengalami kekeringan dampak dari El Nino. Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Lampura telah mendata persawahan yang mengalami kekeringan.

Dari Jumlah baku luas persawahan 14 ribu Hektar lebih, tterdapat dua Kecamatan yang cukup tinggi mengalami kekeringan yakni Kecamatan Abung Tinggi dan Kotabumi Utara.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura, Tomy Suciadi Menjelaskan jika pihaknya telah mendata persawahan yang terancam kekeringan dan melakukan berbagai langkah bersama kelompok tani dan para petani,”Saat ini musim kering dan memang sudah diperingatkan oleh Pemerintah Pusat serta melakukan berbagai langkah untuk penyelamatan produksi padi. Dari data yang kami miliki Kecamatan Abung Tinggi Dan Kotabumi Utara cukup luas wilayah persawahan yang terancam kekeringan,”ujar Tomy Suciadi saat dihubungi via ponselnya, Minggu 10 September 2023.

Diterangkan Tomy untuk Kecamatan Abung Tinggi terdapat 46 Hektar lebih dan Kotabumi Utara terdapat 72 Hektar persawahan yang terancam kekeringan.

“Untuk Kecamatan Belambangam Pagar hanya 1 Hektar, langkah kami saat ini diantaranya memanfaatkan pompa air secara bergilir dan bahkan berkoordinasi dengan pihak pengelola Wayrarem agar dapat mengalirkan air (irigasi) ke persawahan warga,”terangnya.

Menurutnya, yang dikhawatirkan pihaknya saat ini adalah gagalnya panen di Bulan Nopember mendatang dikarenakan Bulan September dan Bulan Oktober adalah masa tanam dan pertumbuhan padi.

“Sebenarnya kita sudah panen percepatan pada Bulan Agustus kemarin masa tanam di Bulan Mei dan Juni yang dikhawatirkan kekeringan itu. Dan, yang tanam September dan Oktober ini yang dikhawatirkan gagal panennya dikarenakan persawahan terancam kekeringan,”urai Tomy.

Ditambahkan Tomy Suciadi pihaknya intens turun ke lapangan untuk terus memantau dan melakukan langkah kongkrit agar panen tidak terjadi gagal panen, “Seperti di Kecamatan Abung Timur masyarakat para petani melakukan gotong royong membuat jalur air dari sungai ke persawahan, intinya kita berharap agar dalam waktu dekat ini para petani tidak gagal panen akibat kekeringan,”tukasnya. (Alam)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *