Jakarta – Seorang paman tega menyetubuhi keponakannya sendiri yang masih berusia 11 tahun. Parahnya lagi, dua rekan kerja pamannya terlibat dalam aksi bejat ini.
Kejadian tak senonoh itu terjadi di Kawasan padat penduduk, Cengkareng, Jakarta Barat. Kasus terungkap setelah orang tua korban melaporkan aksi pencabulan yang menimpa putrinya ke Mapolsek Cengkareng.
Usut punya usut, gadis belia ini kerap diimingi-imingi uang oleh pamannya senilai Rp10000 hingga Rp50000. Jika tak bersedia, tersangka menakut-nakutinya dengan berbagai ancaman.
Gadis ini hanya bisa pasrah melayani pemenuhan hasrat pamannya. Ia memilih menutupi pencabulan yang menimpanya ini. Acapkali ditanyai oleh ibunya asal uang itu, ia selalu berkilah jika menemu dijalan.
Melansir Tribun-Medan.com, Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, korban baru ketahuan setelah mengeluh sakit di bagian kemaluannya.
Ketika diperiksa, benar remaja ini telah menjadi korban pencabulan. Ia menerangkan, pihaknya menerima laporan aksi pencabulan itu pada Sabtu (13/05/2022) lalu.
“Setelah kami menerima laporan dari ibunya berinisial M, remaja 11 tahun ini kami bawa untuk melakukan visum,” ujar Kapolsek.
Dari hasil penyelidikan, korban mengaku tidak hanya pamannya saja yang telah menyetubuhi badannya. Ada dua lelaki lain yaitu rekan kerja pamannya terlibat dalam aksi bejat secara bergantian di waktu berbeda.
Kemudian itu, Polsek Cengkareng bergerak menciduk paman berinisial S (45) yang merupakan kakak kandung dari ibunya.
“Sudah berhasil kami amankan. Kami terus mendalami keterangan saksi-saksi. Aksi bejat pamannya ternyata sudah berlangsung selama tiga tahun,” jelas Kapolsek, Selasa (24/05/2022).
Lebih jauh Kompol Ardie menyatakan, pihaknya akan mengumpulkan bukti-bukti lain untuk menjerat dua pelaku lainnya demi memberikan efek jera.
Atas kasus tersebut, pelaku terjerat Pasal 81 Sub 82 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun kurungan penjara.
Aksi diluar nalar ini patut menjadi contoh bagi orang tua. Barangkali nasib serupa menimpa gadis belia kalian. Ambil sisi positif dan jadikan pelajaran dari kasus ini. Tetap waspada gerak-gerik orang sekitar, jangan sampai lengah memperhatikan anak. (*)