Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Istana Serukan Kewaspadaan Publik

Jakarta : Tren kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan peningkatan. Sepanjang periode Januari hingga awal Juni 2025, tercatat 72 kasus terkonfirmasi secara nasional. Menanggapi situasi ini, Istana Kepresidenan melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Kita melihat adanya peningkatan kasus sejak awal tahun. Ini belum dalam kategori darurat, tapi cukup jadi sinyal agar masyarakat kembali waspada,” ujar Hasan Nasbi dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Hasan menekankan pentingnya kembali menjalankan kebiasaan hidup sehat dan protokol dasar pencegahan, seperti penggunaan masker saat flu serta menjaga kebersihan tangan. Ia menegaskan, tindakan tersebut bukan untuk menciptakan kepanikan, melainkan bentuk tanggung jawab kolektif dalam menjaga kesehatan bersama.

“Belum tentu itu Covid-19, tapi ini lebih ke bentuk kewaspadaan. Kalau sedang sakit, flu, atau tenggorokan terasa tidak nyaman, biasakan pakai masker dan periksa ke dokter,” katanya.

Ia juga menyarankan masyarakat untuk mulai membiasakan pola hidup sehat melalui olahraga rutin dan menjaga asupan makanan. “Jadi kalau badan lagi nggak enak, jangan ragu pakai masker. Ini bukan soal takut-takutan, tapi kesadaran,” tambah Hasan.

Berdasarkan data resmi, lonjakan kasus tertinggi di Indonesia terjadi pada pekan ke-19 tahun ini dengan positivity rate mencapai 3,68 persen. Artinya, hampir 4 dari setiap 100 spesimen yang diuji menunjukkan hasil positif.

Meskipun angka kasus masih relatif kecil dibandingkan masa puncak pandemi, pemerintah menilai penting untuk kembali mengaktifkan kewaspadaan dini di tengah masyarakat.

“Kita sudah pernah mengalami ini. Maka, kewaspadaan itu bukan pilihan—melainkan kewajiban,” tutup Hasan.

Pemerintah berharap masyarakat tidak lengah dan kembali mengingat bahwa pencegahan adalah kunci. Edukasi, kesadaran kolektif, dan partisipasi publik dalam menjalankan protokol dasar tetap menjadi alat utama dalam menghadapi potensi penyebaran virus. (**)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *