Pimpinan Korut Kim Jong Un Dilaporkan Idap Hipertensi dan Diabetes, Berat Badan Capai 140 Kg

SEOUL: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengalami kenaikan berat badan dan mengidap masalah kesehatan terkait obesitas. Para pejabatnya tengah mencari obat-obatan baru di luar negeri demi mengobati penyakitnya.

Hal itu terungkap lewat laporan badan mata-mata Korea Selatan kepada para anggota parlemen negeri ginseng di Seoul pada awal pekan ini.

Kim kini berusia 40 tahun. Tinggi badannya sekitar 170 cm dan berat badan pernah mencapai 140 kg. Dia dikenal sebagai penggemar berat minuman beralkohol dan juga perokok aktif. Pria itu juga berasal dari keluarga dengan riwayat masalah jantung. Ayah dan kakeknya, yang memerintah Korea Utara sebelum Kim mewarisi kekuasaan pada 2011, meninggal karena masalah jantung.

Beberapa pengamat mengatakan, Kim tampaknya sempat kehilangan banyak berat badan pada 2021. Hal tersebut kemungkinan disebabkan dia mengubah pola makannya. Namun, rekaman media pemerintah baru-baru ini menunjukkan bahwa berat badannya kembali naik.

Pada Senin ini, Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) menyebut bahwa berat badan Kim kembali sekitar 140 kilogram dan termasuk dalam kelompok berisiko tinggi untuk penyakit tertentu. Laporan itu juga dibenarkan Lee Seong Kweun, salah satu anggota parlemen yang menghadiri pertemuan dengan badan mata-mata Korsel tersebut.

Lee mengatakan, NIS memberi tahu para anggota parlemen bahwa Kim telah menunjukkan gejala tekanan darah tinggi dan diabetes sejak awal usia 30-an. “Dia kemungkinan besar akan menderita penyakit jantung jika gagal memperbaiki kesehatannya,” ujar Lee, mengutip laporan NIS, Senin (29/7/2024).

Anggota Parlemen Korsel lainnya, Park Sunwon, mengatakan NIS yakin obesitas Kim terkait dengan kebiasaan minum minuman keras, merokok, dan tingkat stresnya. Park dan Lee juga mengutip NIS yang mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi intelijen bahwa pejabat Korea Utara telah mencoba mendapatkan obat-obatan baru dari luar negeri untuk tekanan darah tinggi dan diabetes bagi Kim.

Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia, dan hampir tidak ada cara bagi orang luar untuk mengetahui kondisi kesehatan Kim secara pasti. NIS juga memiliki catatan yang tidak konsisten dalam mengonfirmasikan perkembangan di Korut.

Kesehatan Kim menjadi pusat perhatian di luar Korea Utara. Pasalnya, dia sampau kini belum secara resmi menunjuk penggantinya kelak yang bertanggung jawab atas persenjataan nuklir Pyongyang yang terus berkembang.

NIS, dalam pengarahannya pada Senin, mempertahankan penilaiannya bahwa putri Kim, yang dilaporkan bernama Kim Ju Ae, tampaknya makin memperkuat statusnya sebagai calon pewaris ayahnya. Namun, NIS mengatakan masih tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa Ju Ae bisa saja digantikan oleh salah satu saudara kandungnya karena dia belum secara resmi ditunjuk sebagai penerus ayahnya.

NIS juga memberi tahu para anggota parlemen Korsel bahwa setidaknya 60 persen aktivitas publik Kim Ju Ae adalah menghadiri acara militer bersama ayahnya. (Dilansir Inews.id)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed