Jakarta: Hari ini, Sabtu (5/10/2024), Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari ulang tahun ke-79 dengan tema “TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional untuk Indonesia Maju.” Perayaan ini menggambarkan semangat integrasi TNI dengan masyarakat Indonesia dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya.
Latar Belakang Sejarah HUT TNI
Pemilihan tanggal 5 Oktober sebagai hari jadi TNI memiliki akar sejarah yang mendalam. Lahirnya TNI tidak lepas dari peranan Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang didirikan pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 22 Agustus 1945, disepakati pembentukan BKR sebagai salah satu lembaga untuk mempertahankan kemerdekaan.
Setelah pembubaran organisasi militer Jepang seperti PETA dan Heiho pada 18 Agustus 1945, BKR berperan sebagai penampung anggota-anggota yang sebelumnya tergabung dalam organisasi tersebut. Dalam menghadapi ancaman dari Belanda dan sekutu yang ingin menguasai kembali Indonesia, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan maklumat yang mendirikan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir TNI.
Perkembangan Organisasi TNI
Proses pembentukan dan pengembangan TNI berlanjut dengan penunjukan tokoh-tokoh penting. Mayor KNIL Oerip Soemohardjo diangkat sebagai Kepala Staf Umum TKR. Namun, setelah hilangnya pemimpin TKR Supriyadi, Letnan Jenderal Oerip Sumohardjo mengadakan konferensi yang menghasilkan keputusan penting untuk mengangkat Kolonel Soedirman sebagai Panglima Besar TKR pada 18 Desember 1945.
Selanjutnya, melalui beberapa penetapan pemerintah, nama TKR berubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) pada 7 Januari 1946, dan kemudian menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 1946. Untuk menghindari kebingungan antara TRI dan laskar perjuangan lainnya, Presiden Soekarno mengeluarkan penetapan tentang penyatuan TRI dengan laskar perjuangan menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947, dengan Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar TNI.
Sejarah HUT TNI pada 5 Oktober merupakan perjalanan panjang yang menggambarkan komitmen dan perjuangan TNI dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Setiap tahun, perayaan ini bukan hanya menjadi momen untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk memperkuat semangat persatuan dan pengabdian TNI kepada bangsa dan negara. (*)